Mengapa Ayah Menangis?

by Muhyiddin Aslam | 0 komentar

Cowok kok nangis? Malu, dong... Ah siapa bilang? Aku aja gak malu tuk meneteskan airmata (secara sembunyi-sembunyi. Yah, sama aja tuh :P). Pasti dikehidupan kita banyak sekali ucapan entah itu dari sahabat, lingkungan maupun dari keluarga yang mengatakan, "jadi cowok tuh jangan cengeng." Pada dasarnya kaum pria ini memang adalah sosok yang sulit atau bisa dibilang jarang sekali menangis. Tapi, pernahkah kita memikirkan mengapa mereka sewaktu-waktu bisa saja menangis tanpa sepengetahuan kita? Sebagaimana wanita, pria juga mempunyai hati dan perasaan. Berikut adalah beberapa faktor mengapa kaum pria itu menangis, terluka, bersedih, dan kecewa...

Sosok pria sebagai seorang ayah. Ia akan menangis, terluka, bersedih, dan kecewa jika:
  • Ada pria lain selain dirinya, di hati istri yang amat dicintainya.
  • Ia ditinggalkan sendiri oleh istri dan anak-anaknya.
  • Ia tidak pernah dianggap ada oleh keluarganya.
  • Kedatangannya disambut dengan omelan, berbagai macam pertanyaan, penuh kecurigaan, muka masam dari sang istri/anak-anaknya.
  • Istrinya diketahui selingkuh, atau "ada main" dengan pria lain.
  • Ia tidak mampu memberikan uang jajan untuk putra dan putri yang dicintainya.
  • Ia tidak mampu memberikan/membelikan sesuatu yang terbaik bagi istri dan anak-anaknya.
  • Ia masih tergantung oleh orangtuanya, terutama dalam segi materi.
  • Ia teringat pada masa lalunya yang begitu menyenangkan, sedangkan sekarang ia begitu sangat menderita.
  • Jika masa lalunya kelabu, ia akan menyesalinya mengapa ia seperti itu.
  • Ia dibantah oleh anak-anaknya dengan cara yang begitu kasar.
  • Anak-anak yang telah dibesarkannya dengan penuh kasih sayang membencinya ketika telah (beranjak) dewasa.
  • Anak-anaknya menjadi pembangkang, bandel, nakal, dan sulit diatur. Intinya anak-anaknya menjadi orang yang kurang/tidak cerdas dalam segi intelektual, emosional, dan spiritual.
  • Anak-anaknya hanya menginginkan hartanya saja.

0 komentar:

Posting Komentar