Apakah Aku Seorang Indigo?

by Muhyiddin Aslam | 0 komentar

Inilah mungkin yang aku cari selama ini. Entahlah, dari kecil rasanya aku aneh dengan berbagai hal yang aku alami. Waktu kecil kira umur 7 tahun aku pernah melewati tempat seperti lahan yang banyak pepohonannya trus disitu aku melihat seperti orang bungkuk yang mengeluarkan suara teriakan aneh, karena takut aku langsung lari melewati tempat itu dengan tidak melihat wujud tadi. Aku ingat juga, dulu waktu kecil aku pernah bermain dengan satu sesama anak kecil namun anak itu berkulit emas. Aku mengingatnya, hanya saja aku bingung apakah penglihatanku saja yang aneh, ataukah hanya sekedar hayalan saja karena waktu itu kan aku masih kecil.

Seiring pertumbuhan aku pun sering melihat suatu tempat dan melihat seseorang yang dirasa udah pernah aku kenal sebelumnya. Dan sejak SMP aku mulai merasa bahwa perlindungan selalu menaungiku, entahlah aku begitu yakin. Aku punya sifat yang buruk yaitu penakut, aku akan selalu merinding ketakutan bila tiba-tiba merasakan sesuatu yang aneh. Namun terkadang aku juga begitu berani.
Pernah, aku menyendiri di kamar. Tiba-tiba ada suara seperti ketukan kecil dibelakang lemari yang mengganggu pendengaranku. “krutuk..krutuk..” bunyi itu menjengkelkan lalu aku balas bunyi itu dengan jariku mengetuk lemari menirukan bunyi itu. Eh, bunyi itu malah membalas bunyiku. Aku balas lagi dengan ketukan yang berbeda. Mulai merinding, ketukanku dibalas juga dengan bunyi yang sama. Dari saking takutnya, aku lari keluar kamar. Bapakku sampe tanya, “kenapa sampe lari-lari?”. Aku bilang kalo daritadi ada suara bunyi ketukan dibelakang lemari. Bapak bilang mungkin cuma cicak yang ekornya berkecak-kecak dibelakang lemari sehingga menimbulkan bunyi seperti ketukan. Tapi setelah aku periksa di belakang lemari tak ada cicak satu pun yang terlihat.

Kejadian lain, pernah aku ngomong-ngomong ngobrol sama teman. Terus tanpa aku sadari, aku mengatakan hal sebenarnya ingin dikatakan oleh temanku. Aku heran, ah paling paling kebetulan aja. Tapi ternyata tidak sekali itu saja, aku pernah keceplosan nebak tempat kemana temanku akan pergi waktu itu. Terkadang aku juga seakan bisa berkomunikasi dengan kucing. Sejak itu pikiranku mulai aneh dan sering bertanya-tanya dalam hati. Sepertinya aku pernah hidup sebelumnya, tapi di mana? dan berwujud apa? sebuah pertanyaan yang membuat diri ini berdosa pada Allah, lantas aku berfikir sambil berkaca melihat fisikku, sesekali mencubit-cubit kulitku. Aku nyata, aku hidup, aku bernafas, tapi siapakah diri ini? Adakah tujuan yang harus aku selesaikan?

Pertanyaan ini aku pendam sementara, karena jawaban bahwa aku hanyalah seorang hamba yang diturunkan hanya untuk beribadah menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya dirasa sudah cukup untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan anehku. Lalu aku menjalani kehidupanku seperti biasa. Tapi anehnya, ketika aku berusaha dan memohon sesuatu pada-Nya selalu terkabulkan sesuai dengan permintaanku. Contohnya dulu waktu aku kelas 7 (SMP), semester dua aku memohon pada Allah agar nilai rapot pada semester ini mendapatkan peringkat 10 besar setidaknya peringkat 7. Dan alhamdulillah, rapotku benar-benar peringkat 7. Contoh kedua saat itu aku sudah kelas 9 dan memohon untuk lulus dengan nilai yang cukup juga rapot dengan peringkat (kali ini aku mencoba berharap mendapatkan peringkat 4). Tahu gak gimana ternyata? Ternyata ini terjadi beneran, aku lulus dengan nilai yang memuaskan dan rapot dengan peringkat 4 yang sesuai harapan. Dan banyak lagi contoh kejadian lain yang panjang kalo aku tulis di sini.
Dari kecil aku suka menggambar, membaca dan menyanyi (jadi malu, hehe). Buku menarik apa saja aku baca. Karena ingin mengetahui ada apa dengan aku sebenarnya, aku mulai mencari buku dan ternyata psikologi adalah ilmu yang cocok untuk peganganku. Lalu aku mulai membaca berbagai banyak buku psikologi. Memahaminya sambil mengamati diam-diam. Alhasil, aku jadi mencintai psikologi. Semakin mencintai psikologi, perasaanku semakin peka ketika mengadapi seseorang atau suasana yang berbeda. Bukan cuma itu saja aku jadi seakan bisa merasakan banyak hal, namun karena aku jadi semakin perasa, aku jadi bisa memposisikan diriku sebagai orang lain. Teater yang aku ikuti dulu semenjak SMA juga semakin membuatku bisa bermain peran. Dan aku jadi mudah sekali menjatuhkan airmata. Aku jadi mudah sekali merasakan penderitaan orang lain. Mudah sekali memaknai atau sekedar mengartikan sifat benda alam yang aku lihat. Seperti laut, angin, awan, bunga, bahkan rumput sekalipun.

Mungkinkah inilah tujuanku mempelajari berbagai aneh yang membuat orang disekitarku menganggap aku adalah orang gila yang gak ada kerjaan mempelajari hal itu? Aku jadi berfikiran bahwa mungkin aku adalah indigo. Pernah aku mencoba belajar meramal dengan menggunakan kartu remi. Sesuai intuisi, beberapa ramalanku benar. Pernah aku mencatat mimpi ketika aku bangun dari tidur dan setelah mencoba menafsirkan sendiri, mimpi itu seakan terjadi nyata pada diriku. Pertanyaannya, apakah aku seorang indigo?
Aku belum tahu pasti, namun saat ini aku terobsesi untuk meningkatkan keanehan pada diriku ini. Semoga ini dapat melindungiku dari segala macam hal negatif dan bisa membuatku lebih mendalami intuisi. Amien.

0 komentar:

Posting Komentar